ViralGen Referral Shopping
ViralGen Referral Shopping

Candi Kalasan

Candi Kalasan atau Candi Kalibening
Candi Kalasan atau Candi Kalibening merupakan sebuah candi yang dikategorikan sebagai candi umat Buddha terdapat di desa Kalasan, kabupaten Sleman, provinsi Yogyakarta, Indonesia. Candi ini memiliki 52
stupa dan berada di sisi jalan raya antara Yogyakarta dan Solo serta sekitar 2 km dari candi Prambanan. Pada awalnya hanya candi Kalasan ini yang ditemukan pada kawasan situs ini, namun setelah digali lebih dalam maka ditemukan lebih banyak lagi bangunan bangunan pendukung di sekitar candi ini. Selain candi Kalasan dan bangunan - bangunan pendukung lainnya ada juga tiga buah candi kecil di luar bangunan candi utama, berbentuk stupa. Candi Kalasan yang berada tidak jauh dari Candi Prambanan. Berdasarkan prasasti
Kalasan bertarikh 778 yang ditemukan tidak jauh dari candi ini menyebutkan tentang pendirian bangunan suci untuk menghormati Bodhisattva wanita, Tarabhawana dan sebuah vihara untuk para pendeta. Penguasa yang memerintah pembangunan candi ini bernama Maharaja Tejapurnapana Panangkaran (Rakai Panangkaran) dari keluarga Syailendra. Pada bagian selatan candi terdapat dua relief Bodhisattva, sementara pada atapnya terdiri dari 3 tingkat. Hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari jalan utama Yogya - Solo, yakni di Desa Kalibening, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, berdiri sebuah candi yang cukup besar bernama Candi Kalasan. Candi ini berdiri diatas alas bujur sangkar yang memiliki sisi 45 meter. Masing-masing sisi tersebut pada bagian tengahnya terdapat sebuah tangga, dimana pada sisi timur merupakan tangga masuk ke dalam candi. Sayangnya pipi tangga ini sudah tidak tersambung dengan badan candi, seperti apa yang umum terdapat pada candi-candi lainnya. Hal ini mungkin disebabkan karena banyaknya bahan pembentuk candi yang hilang. Terdapat relung pada badan candi ini. Hiasan ini pun sekarang hanya terdapat pada sisi utara candi. Hiasan Kala yang berada diatas pintu masuk., dengan bagian jengger yang dihiasi kuncup-kuncup bunga, dedaunan dan sulur-suluran. Batas antara atap dan tubuh candi terdapat hiasan berupa makhluk kahyangan yang kerdil (gana). Bagian atap candi ini berbentuk segi delapan dan bertingkat dua. Disekeliling candi sebenarnya terdapat stupa dengan rata-rata tinggi 4,6 meter dan berjumlah 52 buah. Satu hal yang menjadi keistimewaan Candi Kalasan adalah dipergunakannya bajralepa untuk melapisi bagian luar candi. Oleh karena itu angka tahun 778 Masehi dianggap tahun berdirinya Candi Kalasan.
Candi Kalasan dibangun untuk menghormati Ibu mertua Rakai Panangkaran, di Dinasti Syailendra. Karena itu bangunannya megah sekali serta dan memiliki ornamen indah unik, di sekeliling candi terdapat Balekambang. Bagian atas badan candi terdapat arca Dhyani-Budha di empat penjuru mata angina yaitu Aksobhya, Amogasidhi, Amitabha dan Ratnasambhawa.
Bangunan candi ini direnofasi tahun 1927–1928, kemegahannya mengingatkan kita pada Candi Sari sekitar 700m utara Candi Kalasan. Atap candi terdiri 9 stupa berderet 3–3–3 sesuai ruang yang di bawah, dinding candi berhias Dhyani-Bodhisattwa. Relasi nama Panangkaran mengingatkan pula pada bangunan candi-candi di komplek Prambanan yaitu Candi Lumbung, Candi Bubrah dan Candi Sewu. Semua berdiri di abad ke-9 berdasar prasasti Kelorak 782M (barat candi) dan diteruskan prasasti Manjustri Grha 792M, artinya tahun itu candi Sewu telah berdiri. Relasi simbol ruang pada candi Kalasan juga bisa dirujuk pada komplek candi Sewu. Yakni mengacu pada perlambang banyaknya bangunan (sewu) dari pusat ke pinggir masing-masing 1, 8, 28, 44, 80 dan 88 total 249 candi. Di Candi Sewu juga kita temukan patung Jaladvara, yakni dewa penunggu bangunan suci. Candi Plaosan terletak di dusun Plaosan, Bugisan, Prambanan ±1,5km arah tenggara komplek Candi Prambanan, terdiri dari kelompok Plaosan Utara dan kelompok Kidul yang hanya memiliki sebuah candi. Sedang Candi Plaosan Lor memiliki 2 candi induk, 58 candi perwara dengan jumlah stupa 126 buah. Kecuali Kalasan yang gagal renovasi sesuai bentuk awal, seluruh pemugaran candi-candi tersebut di atas selesai dipugar pada Oktober 1993. Saat Gempa mengguncang Jogja 2005 bangunan candi-candi itu kokoh berdiri. Fakta geologi terbaru menyebut, bahwa candi-candi di sekitar Jogja telah ada sejak abad 1 dan berkembang pesat pembangunannya pada abad 8-10. Nama arca Devi Tara pada Candi Kalasan dan ornamen khas disana bisa pula terbaca lain. Era Mataram kuno ini menjelaskan pada kita tentang kebesaran peradaban yang telah tinggi di tanah Jawa, sebagai pusat perkembangan masyarakat di masanya. Simbul suci dan feminitas merujuk pada fakta bangunan candi, sekaligus menggambarkan bagaimana ketinggian moral Raja-rja di Jawa.

ViralGen Referral Shopping
ViralGen Referral Shopping
UPUNIQUE - Suit Brand for Men
Buy.com (Canada)
SheInside

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites